“Ketika sebuah topan menggelitik
dedaunan hingga berarak pergi, sedangkan pohon tetap berdiri kokoh mengikat tanah
dengan akarnya.”
Ø Akidah dalam istilah Islam yang
berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap
sebagai salah satu akidah.
Ø Pondasi akidah Islam didasarkan pada hadits
Jibril, yang memuat definisi Islam, rukun Islam, rukun
Iman, ihsan dan peristiwa hari akhir.
Ø Yakin : percaya (tahu, mengerti) sungguh-sungguh;
(merasa) pasti (tentu, tidak salah lagi)
Ø Percaya = Mengakui saja kebenaran akan sesuatu hal
walaupun kita tidak tahu atau belum tahu ilmunya.
Ø Yakin = Mengenal mengerti dan paham tentang
kebenaran akan sesuatu hal secara logika dan keilmuannya ada. Kita semua wajib
tahu, dan harus berlogika secara akidah yang benar
Ø Ada beberapa hal untuk mendapatkan keyakinan yang
benar.
a.
Ilmal
yakin
b.
Ainul
yakin
c.
Hakul
yakin
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya
(beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
mereka Itulah orang-orang yang benar. (Al-Hujorot : 15)
Pengertian Tawakal
Ø Tawakal (Arab: توكُل) atau tawakkul
berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakalberarti
berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil
suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.
Ø Seseorang yang bertawakal adalah
seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya
kepada Allah SWT.
Ø Tawakal
merupakan aktivias hati, artinya tawakal itu merupakan perbuatan yang dilakukan
oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang
dilakukan oleh anggota tubuh.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ
حَسْبُهُ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan
memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya”
(QS ath-Thalaaq:2-3).
Artinya,
barangsiapa yang percaya kepada Allah dalam menyerahkan (semua) urusan
kepada-Nya maka Dia akan mencukupi (segala) keperluannya
Ø “Tawakkal
kepada Allah adalah termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi diri
seorang hamba dari gangguan, kezhaliman dan permusuhan orang lain yang tidak
mampu dihadapinya sendiri.
Ø Allah
akan memberikan kecukupan kepada orang yang bertawakkal kepada-Nya. Barangsiapa
yang telah diberi kecukupan dan dijaga oleh Allah Ta’ala maka
tidak ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa mencelakakannya
Unsur Tawakal
1.
Ma’rifat
kepada Allah SWT
2.
Memiliki
keyakinan akan keharusan melakukan usaha.
3.
Adanya
ketetapan hati dalam mentauhidkan Allah yang Maha
segalanya.
4.
Menyandarkan
hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT,.
5.
Husnudzan
(baca ; berbaik sangka) terhadap Allah SWT.
6.
Memasrahkan
jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT.
7.
Menyerahkan,
mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT.
Artinya : kelak kamu
akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan urusanku
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya".
(40/44)
Ø Seorang
hamba yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah, maka ia tidak akan
berbuat melainkan dengan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Karena
dia yakin, bahwa Allah tidak akan menetapkan sesuatu kecuali yang terbaik bagi
dirinya baik di dunia maupun di akhirat.
Artnya :
dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu,
mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada
kita". dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al-Ahzab : 22)
Menurut
Ibnu Abbas dan Qatadah, ayat inilah yang dimaksudkan oleh Allah Swt. dalam
surat Al-Baqarah melalui firman-Nya:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ
مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ
وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ
اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ}
Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat. (Al-Baqarah: 214)
Ø Inilah
yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada kita, yakni cobaan dan ujian
yang berakhir dengan kemenangan yang dekat. Karena itu, dalam firman berikutnya
disebutkan:
Adapun firman Allah Swt.:
وَمَا زَادَهُمْ إِلا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
Dan yang demikian itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al-Ahzab: 22)
Ø Hal ini
menunjukkan bertambahnya iman dan kekuatan mereka bila dibandingkan dengan
orang lain dan keadaannya, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian besar para
imam yang mengatakan bahwa iman itu dapat bertambah dan berkurang.
Ø Yakni
kesempitan, keadaan gawat, dan situasi yang demikian itu tidaklah menambah
kepada mereka. kecuali iman dan ketundukan.
Ø Maksudnya,
iman kepada Allah, tunduk kepada perintah-perintah-Nya, serta taat kepada
Rasul-Nya.
Artinya : (yaitu)
orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk
menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu
menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi
penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali
dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat
bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia
yang besar. (Al-Imran : 173-174)
Ø Mengapa
harus cemas, mengapa harus takut, mengapa harus khawatir? Bukankah ada Allah SWT yang menjadi penolong dan pelindung kita?
Ø Seperti
yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya saat perang Uhud dimana
masukan kafir sudah bersiap menyerang, perkataan yang keluar dari mereka
ialah hasbunallah wa ni'mal wakiil.
Ø Kita
adalah makhluq lemah, kita tidak memiliki kekuatan. Kekuatan hanya milik Allah
Yang Mahakuat, maka serahkanlah segara urusan kepada-Nya. Karena siapa lagi
yang mampu menolong dan menjadi pelindung untuk segala urusan kita selain
Allah? Insya Allah jika kita bertawakal ke Allah SWT, maka Dia akan menjadi
Penolong dan Pelindung kita.
Ø Setelah
merenungi ayat ini, tidak lagi kita perlu takut. Kita bisa melangkah di muka
bumi ini dengan langkah yang berani. Bukan berani karena rasa takabur atau
sombong, tetapi berani karena Allah menjadi Penolong dan Pelindung.
Ø Siapa
atau apa yang mampu mengalahkan kekuasaan-Nya? Tidak, tidak ada sesuatu pun.
Lalu mengapa kita harus takut, cemas, atau khawatir? Kesusahan, bencana,
kemiskinan, dan kesulitan lainnya adalah kecil dihadapan Allah. Serahkanlah
semuanya kepada Allah Yang Maha Kuat dan Maha Kaya jika kita ingin mampu
menghadapi kesusahan dan bencana. Tidak perlu takut menghadapi musuh-musuh
Allah saat berdakwah, sebab siapa yang mampu mengalahkan Pelindung dan Penolong
kita?Tidak ada lagi alasan untuk takut, tidak alasan untuk tidak semangat,
tidak alasan untuk khawatir akan hari esok, sebab kita sebenarnya sudah
memiliki Pelindung dan Penolong.
Ø Mari
kita jadikan kalimat "hasbunallah wa ni'mal wakiil" sebagai
semboyan hidup kita. Jika harta kita sedikit, hutang yang banyak, maisyah yang
terhambat, mengadulah kepada Penolong dan Pelindung kita.Saat kita mau
berdakwah, rintangan dan halangan selalu ada. Tetapi sekarang hal ini tidak
lagi bisa menjadi alasan kita untuk tidak berdakwah karena Allah yang menjadi
Pelindung dan Penolong kita. Tidak peduli musuh kita banyak. Tidak peduli
musuh kita kuat. Tidak peduli kita hanya sendiri. Jika Allah Pelindung dan
Penolong kita, semua musuh akan bisa dikalahkan. Tidak akan yang mampu menahan
kehendak Allah SWT. Ingatlah Penolong dan Pelindung mu itu.
Ø Mengapa
kita sering kali tetap khawatir dan takut? Mungkin karena kita sering lupa
bahwa kita memiliki Penolong dan Pelindung. Oleh karena itu kita harus
mengingat-Nya terus agar hati kita tenang. Tidak ada suatu pekerjaan yang bisa
membuat hati kita tenang selain kita mengingat-Nya.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Al Ra'd:28)
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. Al Fath:18)
Ø
Berjalanlah, Bertindaklah,
Mencobalah, Sambil mengingat Penolong dan Pelindung kita, bukan hanya
ketenangan yang kita dapat, juga kemenangan.
Ø Karena,
Allah yang menghidupkan kita, yang mematikan kita, yang memberi rezeki, yang
menentukan apa yang terbaik bagi kita. Kenapa harus takut?
Sekarang, saatnya kita hidup dimuka bumi ini tanpa rasa khawatir,
Sekarang, saatnya kita hidup dimuka bumi ini tanpa rasa khawatir,
Artinya : dan
bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya. (Al-Furqon : 58)
Artinya :
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah
manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. dan tidak patut bagi Kami mendatangkan
suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. dan hanya kepada Allah
sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal. (Ibrahim : 11)
(Rasul-rasul
mereka berkata kepada mereka, "Tiada lain) tidak lain (kami ini hanyalah
manusia biasa sama dengan kalian) persis seperti apa yang kalian katakan itu
(akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya) berupa kenabian. (Dan tidak patut) tidak layak (bagi kami
mendatangkan suatu bukti kepada kalian melainkan dengan izin Allah) berdasarkan
perintah-Nya karena sesungguhnya kami ini adalah hamba-hamba yang dipelihara
oleh-Nya (Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang beriman
bertawakal.") hanya percaya kepada-Nya.
Artinya :
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(Al-Imran : 159)
dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. (At-Thalaq : 3)
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama
Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal. (Al-Anfal :2)
75- الثَّانِي : عَنْ ابْن عبَّاس رضي اللَّه عنهما أيْضاً
أَنَّ رسول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كانَ يقُولُ : "اللَّهُم
لَكَ أسْلَمْتُ وبِكَ آمنْتُ ، وعليكَ توَكَّلْتُ ، وإلَيكَ أنَبْتُ ، وبِكَ
خاصَمْتُ . اللَّهمَّ أعُوذُ بِعِزَّتِكَ ، لا إلَه إلاَّ أنْتَ أنْ تُضِلَّنِي
أنْت الْحيُّ الَّذي لا تمُوتُ ، وَالْجِنُّ وَالإِنْسُ يمُوتُونَ" متفقٌ
عليه .
وَهَذا لَفْظُ مُسْلِمٍ وَاخْتَصرهُ الْبُخَارِيُ .
وَهَذا لَفْظُ مُسْلِمٍ وَاخْتَصرهُ الْبُخَارِيُ .
75. Dari
Ibnu Abbas r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda - dalam berdoa:
"Ya Allah, kepadaMulah saya menyerahkan diri, denganMu saya beriman, atasMu saya bertawakkal, ke hadhiratMu saya bertaubat, denganMu saya berbantah – menghadapi musuh-musuh agama." "Ya Allah, saya mohon perlindungan dengan kemuliaanMu, tiada Tuhan melainkan Engkau, kalau sampai Engkau menyesatkan diriku. Engkau Maha Hidup yang tidak akan mati, sedangkan semua jin dan manusia pasti mati." (Muttafaq 'alaih) Hadis di atas itu menurut lafaz Imam Muslim dan diringkaskan dalam lafaz Imam Bukhari.
"Ya Allah, kepadaMulah saya menyerahkan diri, denganMu saya beriman, atasMu saya bertawakkal, ke hadhiratMu saya bertaubat, denganMu saya berbantah – menghadapi musuh-musuh agama." "Ya Allah, saya mohon perlindungan dengan kemuliaanMu, tiada Tuhan melainkan Engkau, kalau sampai Engkau menyesatkan diriku. Engkau Maha Hidup yang tidak akan mati, sedangkan semua jin dan manusia pasti mati." (Muttafaq 'alaih) Hadis di atas itu menurut lafaz Imam Muslim dan diringkaskan dalam lafaz Imam Bukhari.
79- السادِسُ : عنْ
عمرَ رضي اللَّهُ عنه قال : سمعْتُ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم
يقُولُ: " لَوْ أنَّكم تتوكَّلونَ على اللَّهِ حقَّ تَوكُّلِهِ لرزَقكُم كَما
يرزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو خِماصاً وترُوحُ بِطَاناً" رواه الترمذي ، وقال :
حديثٌ حسنٌ .
79. Dari Umar r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Andaikata engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada Allah
dengan sebenarbenarnya tawakkal, niscayalah Dia akan memberikan rezeki padamu
sekalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Pagi-pagi
burung-burung berperut kosong dan soresore kembali dengan perut penuh berisi.
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
81- الثَّامِنُ : عنْ أبي بَكْرٍ الصِّدِّيق رضي اللَّه عنه
عبدِ اللَّه بنِ عثمانَ بنِ عامِرِ بنِ عُمَرَ ابن كعب بن سعد بْنِ تَيْمِ بْن
مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْن لُؤيِّ بْنِ غَالِب الْقُرَشِيِّ التَّيْمِيِّ رضي اللَّه
عنه وهُو وأبُوهُ وَأُمَّهُ صحابَةٌ ، رضي اللَّه عنهم قال : نظرتُ إلى أقْدَامِ
المُشْرِكِينَ ونَحنُ في الْغَارِ وهُمْ علَى رؤوسنا فقلتُ : يا رسولَ اللَّهِ
لَوْ أَنَّ أحَدَهمْ نَظرَ تَحتَ قَدميْهِ لأبصرَنا فقال: " مَا ظَنُّك يا
أبا بكرٍ باثْنْينِ اللَّهُ ثالثُِهْما " متفقٌ عليه .
81. Dari
Abu Bakar ash-Shiddiq, yaitu Abdullah bin Usman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'ab
bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalibal-Qurasyi at- Taimi
r.a., ia dan ayahnya, juga ibunya semuanya adalah termasuk golongan para
sahabat radhiallahu 'anhum, katanya: "Saya melihat pada kaki kaum
musyrikin sedang kita berada dalam guha dan orang-orang tersebut tepat di atas
kepala kita, lalu saya berkata: "Ya Rasulullah, andaikata seorang dari
mereka itu melihat ke bawah kakinya, pasti mereka akan dapat melihat tempat
kita ini." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Apakah yang engkau sangka
itu, hai Abu Bakar bahwa kita ini hanya berdua saja. Allah adalah yang ketiga
dari kita ini - maksudnya senantiasa melindungi kita." (Muttafaq 'alaih)
84 - وَعنْ أنَسٍ رضي اللَّهُ عنه قال : كَان أخوانِ عَلَى
عهْدِ النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وكَانَ أَحدُهُما يأْتِي النبيِّ
صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، والآخَرُ يحْتَرِفُ ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ
أخَاهُ للنبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقال : " لَعلَّكَ تُرْزَقُ
بِهِ " رواه التِّرْمذيُّ بإسناد صحيح على شرط مسلمٍ .
" يحْترِفُ " : يكْتَسِب ويَتَسبَّبُ .
" يحْترِفُ " : يكْتَسِب ويَتَسبَّبُ .
84. Dari
Anas r.a., katanya: Ada dua orang
bersaudara pada zaman Nabi s.a.w. salah
seorang dari keduanya itu datang kepada Nabi s.a.w., yang lainnya lagi bekerja.
Orang yang bekerja ini mengadu kepada Nabi s.a.w. mengenai saudaranya –yang
menganggur itu - lalu beliau s.a.w. bersabda: "Barangkali engkau diberi
rezeki - oleh Allah - itu adalah dengan sebab adanya saudaramu - yang engkau
beri pertolongan makan dan lain-lain itu."
Diriwayatkan oleh Termidzi dengan isnad shahih atas syarat Muslim.
Tawakal Dalam Al-Qur’an
Jika disimpulkan ayat-ayat tersebut mencakup tema
berikut:
Ø Tawakal
merupakan perintah Allah SWT.
Allah
berfirman dalam Al-Qur’an (QS. 8 : 61)
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ
“Dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
Lihat juga QS.11:123, 25:58,
26:217, 27:79, 33:3, 33:48,
Ø Larangan
bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong) Allah
berfirman (QS. 17:2)
وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ
هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلاَّ تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلاً
Dan Kami
berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk
bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain
Aku,
Ø Orang
yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal. Allah berfirman (QS. 3 :
122) :
وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Dan hanya kepada Allahlah,
hendaknya orang-orang mu’min bertawakal.
Lihat juga QS.3:160, 5:11,
5:23, 7:89, 8:2, 9:51, 58:10, 64:13.
Ø Tawakal
harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif yang
kuat) Allah berfirman (QS. 3 : 159)
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Ø Allah
sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung) Allah berfirman
(QS. 3: 173)
وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“Dan mereka
menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung.” Lihat juga QS.4:81, 4:109, 4:132, 4:171.
Ø Akan
mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah. Allah berfirman
(QS. 8 : 49):
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Barangsiapa yang tawakkal
kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Lihat juga QS.17:65.
Ø Mendapatkan
kebaikan di dunia dan di akhirat (surga) Allah berfirman (QS. 16: 41-42):
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ
مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلأَجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ
لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ*الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Dan orang-orang yang berhijrah
karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang
bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih
besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada
Tuhan saja mereka bertawakkal.
Lihat juga QS.29:58-59.
Ø Allah
akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya.
Allah
berfirman (QS. 65:3):
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ
اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya
rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Kajian Rutin 'Karyawan Tuhan'
Kitab Riyadhussolihin
di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti
No comments:
Post a Comment