Adapun
secara istilah adalah :
Ø Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A: Istiqomah itu tidak menyekutukan Allah
dengan apapun juga.
Ø Umar bin Khattab R.A: Istiqomah itu hendaknya untuk bertahan dalam
satu perintah atau larangan dan tidak berpaling dari yang lain layaknya seekor
musang.
Ø Utsman bin Affan R.A: Istiqomah artinya ikhlas.
Ø Ali bin Abi Thalib R.A: Istiqomah adalah melaksanakan suatu
kewajiban.
Ø Dari Ibnu Abbas R.A: Istiqomah itu memiliki 3 macam arti:
1.
Istiqomah dengan lisan
(Bertahan terus dalam membaca Syahadat),
2.
istiqomah dengan hati
(Melakukan segala sesuatu dengan niat dan jujur)
3.
dan istiqomah dengan jiwa
(Selalu melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus
tanpa terputus).
·
Iman itu memiliki
konsekwensi yang berat, sehingga dituntut dari setiap orang yang menyatakannya
untuk istiqomah, yaitu teguh hati dan kokoh dalam aqidah.
·
Artinya seorang mukmin
dengan keistiqomahannya, tidak akan pernah hanyut kepada gelombang kebathilan
sekalipun kebathilan itu mendominasi.
·
Bahkan sekalipun, seluruh
manusia kafir dan ingkar kepada Allah, dia tetap istiqomah pada pendiriannya.
Artinya :
Katakanlah: "tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya
yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang
berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Al-Maidah : 100)
·
Istiqomah menurut Karyawan
Tuhan :
a1. Tidak cenderung kepada
kekufuran atau tidak menyimpang dari kebenaran.
Artinya :
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu
dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. dan janganlah kamu
cenderung kepada orang-orang yang zalim[740] yang menyebabkan kamu disentuh api
neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain
daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (Hud : 112-113)
[740]
Cenderung kepada orang yang zalim Maksudnya menggauli mereka serta meridhai
perbuatannya. akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai
perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara
diri, Maka dibolehkan.
b2. Tetap teguh, tahan dan kuat menghadapi dan melakasanakan
perintahn Allah. 17/73-74
Artinya : dan Sesungguhnya mereka hampir memalingkan
kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain
secara bohong terhadap kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil
kamu Jadi sahabat yang setia. dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya
kamu Hampir-hampir condong sedikit kepada mereka, (Al-Isra : 73-74)
c3. Mengikuti keinginan Allah 81/28-29
Artinya : Maka
tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan
(juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Hud :112)
Artinya : Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". kamilah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang
kamu minta. sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Fushilat : 30-32)
Dari ayat
tersebut bahwa, istiqomah memiliki beberapa sifat atau karakter :
1. Tidak
ada ketakutan : makna istiqomah seorang mukmin adalah tidak gentar sedikitpun
menghadapi intimidasi dari musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, sanggup menghadapi
akibat apapun dari konsekwensi keimanannya.
2. Tidak
ada kesedihan artinya adalah seorang mukmin yang tidk pernah berputus asa
ketika mengalami kegagalan, tidak bersedih dan tidak pernah menyerah. Pasti
Allah menyimpan sesuatu dibalik rencana-Nya, dan sesuatu itu adalah yang
terbaik untuk manusia.
3. selalu
optimis dibawah perlindungan Allah, seorang mukmin dengan perlindungan Allah
sangat yakin dengan apa yang telah ditakdirkan Allah untuk masa depannya,
karena Allah adalah penolong dan penjaganya.
مَنْ عَادَى لي وليًا فَقَدْ أذَنَتــُهُ
بالحَرْبِ
Artinya :
“barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya”.
(HR.Bukhori)-à Hadits Qudsi
Artinya : dan
Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada
kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang
cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa[1175].
dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (Ar-Rum : 47)
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah",
kemudian mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. mereka Itulah penghuni-penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan. (Al-Ahqaf : 13-14)
Artinya :
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. dan kamu
tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah,
Tuhan semesta alam. (At-Takwir : 28-29)
85- وَعَنْ أبي عمرو ، وقيل أبي عمْرة سُفْيانَ بنِ عبد
اللَّه رضي اللَّه عنه قال: قُلْتُ : يا رسول اللَّهِ قُلْ لِي في الإِسلامِ
قَولاً لا أَسْأَلُ عنْه أَحداً غيْركَ . قال: " قُلْ : آمَنْت باللَّهِ:
ثُمَّ اسْتَقِمْ " رواه مسلم .
85. Dari
Abu 'Amr, ada yang mengatakan namanya Abu 'Amrah, Sufyan bin Abdullah r.a.,
katanya: "Saya bertanya: Ya
Rasulullah, katakanlah padaku dalam Islam tentang suatu ucapan yang saya tidak
akan menanyakan lagi pada seseorang selain Tuan." Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Katakanlah, saya beriman kepada Allah kemudtan bertindak
luruslah - berpegang teguhlah pada kebenaran." (Riwayat Muslim)
86- وعنْ أبي هُريْرة رضي اللَّه عنه : قال قال رسول اللَّه
صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : " قَارِبُوا وسدِّدُوا ، واعْلَمُوا أَنَّه
لَنْ ينْجُو أحدٌ منْكُمْ بعملهِ " قَالوا : ولا أنْت يَا رسُولَ اللَّه؟ قال
: " ولا أَنَا إلا أنْ يتَغَمَّدني اللَّه برَحْمةٍ منْه وَفضْلٍ " رواه
مسلم .
86. Dekatilah kebernaran dan tepatkanlah usahamu,
ketahuilah, bahwa tidak seorangpun yang dapat selamat karena amalnya, para
sahabat bertanya, tidak pula engkau ya Rasulullah ?, beliau menjawab, ‘Tidak
pula aku, kecuali jika Allah menutupi diriku dengan rahmat dan keutamaan
darinya. (Riwayat Muslim)
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا
عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لاَ ،
وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan
memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”,
tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah
karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)
قالَ الْعُلَمَاءُ :
معنَى الاستقَامَةِ : لُزومُ طَاعِة اللَّهِ تَعالى ، قالُوا : وَهِي مِنْ جوامِعِ
الْكلِم، وهِيَ نظام الأمُورِ.
Para ulama berkata: Makna istiqamah,
yaitu tetap taat kepada Allah Ta'ala. Mereka mengatakan bahwa istiqamah itu
adalah termasuk dari golongan jawami'ul kalim yakni sedikit kata-katanya tetapi
luas pengertiannya - dan istiqamah itulah yang merupakan kalimat singkat padat
segala perkara.
لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ،
وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ
“Tidak ada amalan seorangpun yang
bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga
denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817).
Kajian Malam Rabu
Karyawan Tuhan
No comments:
Post a Comment