Nggak tahu kenapa sering banget kita melihat fenomena-fenomenaanak muda yang kehilangan jatidiri hanya karna dunia. Banyak diantara teman-teman kita yang sukanya itu foya-foya sama yang namanya waktu. Saking borosnya buang-buang waktu akhirnya di kemudian hari mereka menyesal,
meratapi nasib. Nasib-nasib kenapa aku jadi begini? andaikan saja dulu aku dengerin apa kata pak Bang Ustadz pasti nasibku nggak akan seperti ini.. Nah, loh itulah sedikit gambaran curhatan hati dari para anak muda yang menyesali waktu. Apakah mereka jumlahnya dikit, nggak! Suer deh, anak muda yang menyesal akan nasib kehidupannya sangat mudah kita temuin dimanapun. And, sebagai sesama anak muda kita nggak boleh biarin hal yang kayak gini itu menjadi wabah yang nular kemana-mana. Harus segera di obati, terus bibit penyakitnya juga mesti dimusnahkan sampai dia bener-bener sembuh dan sadar. Sadar akan jatidirinya, siapa dia dan harus ngapain di dunia ini. Untuk itu maka disinilah pentingnya hijrah. Sebagai sebuah proses untuk menemukan jatidiri seorang anak adam.
meratapi nasib. Nasib-nasib kenapa aku jadi begini? andaikan saja dulu aku dengerin apa kata pak Bang Ustadz pasti nasibku nggak akan seperti ini.. Nah, loh itulah sedikit gambaran curhatan hati dari para anak muda yang menyesali waktu. Apakah mereka jumlahnya dikit, nggak! Suer deh, anak muda yang menyesal akan nasib kehidupannya sangat mudah kita temuin dimanapun. And, sebagai sesama anak muda kita nggak boleh biarin hal yang kayak gini itu menjadi wabah yang nular kemana-mana. Harus segera di obati, terus bibit penyakitnya juga mesti dimusnahkan sampai dia bener-bener sembuh dan sadar. Sadar akan jatidirinya, siapa dia dan harus ngapain di dunia ini. Untuk itu maka disinilah pentingnya hijrah. Sebagai sebuah proses untuk menemukan jatidiri seorang anak adam.
Mengapa harus berhijrah sih? Apakah mungkin dengan berhijrah mampu menjadikan kita tahu akan diri kita yang sebenarnya? Yups, mungkin pertanyaan itulah yang keluar dari beberapa teman kita yang belum paham akan pentingnya hijrah. Bro and bray, tentu kita udah pada paham bahwa waktu adalah nikmat tak ternilai, yang patut kita syukuri. Waktu nggak bisa maju ataupun mundur apalagi di putar ulang. Emangnya CD Film. Ckckckc…. Makanya bro, sebelum kita menyesal di kemudian hari. Janganlah kita berbuat keburukan di hari ini. Maksudnya adalah selama kita hidup di dunia ini kita nggak boleh hanya sekedar bersenang-senang nurutin hawa nafsu doang. Apalagi sampai melalaikan perintah Sang Pencipta. Lupa sholat, nggak mau ngaji, suka marah-marah sama ibu. Trus, malah suka nertawain bahkan gangguin sohib yang sedang berusaha taat kepada Allah. Heloo… Akankah kita mau terus ngelakuin perbuatan durhaka kayak gini atau berhijrah menjadi seorang yang taat? Tentu sebagai manusia berakal kita mesti milih hidup taat menjalankan perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.
Maka dari itu bro, bray. Harus ada langkah pasti dari diri kita yang sekarang untuk berubah menjadi pribadi yang bertaqwa. Dan proses itulah yang dinamakan Berhijrah. Mumpung lagi suasana ramadhan nih yuk mari kita tobat, berhijrah tuk menjadi pribadi yang lebih taat dan sholih/sholihah menurut Allah dan Rasul-Nya, bukan menurut orang banyak loh..... Dan yang perlu kita perhatikan saat berhijrah adalah yang pertama, niat. Kedua, menyesal. Ketiga, janji nggak akan ngulangi lagi dosa-dosa yang telah berlalu. Trus, keempatnya adalah berbuat baik secara berulang. Dan yang terakhir, harus punya tekad kuat untuk mau belajar merubah diri agar berbeda dari yang sebelumnya.
Sobat, berhijrah itu sebenernya mudah dilakukan tapi sulit untuk dipertahankan. Sulit bukan berarti nggak bisa dilakukan loh… Asal ada niat (selain itu kita harus istiqomah belajarnya, apalagi mau gabung di Kajian Karyawan Tuhan pada hari selasa pukul 20.00 sampai selesai), tekad dan kemauan kuat insyaallah semua bisa berubah, biiznillah.Dan agar nggak muncul penyakit malas dan takut untuk berubah kearah yang lebih baik. Maka berhijrahpun memerlukan sebuah strategi. Kurang lebihnya ada 3 (tiga) faktor agar hijrah kita bisa langgeng bin istiqomah, di antaranya:
Pertama, Akidah. Akidah adalah faktor paling penting dalam kualitas dan kuantitas hijrah kita, kalau akidah kita kuat maka kita akan mampu berhijrah dengan maksimal dan istiqomah.
Kedua, lingkungan. Lingkungan dan teman main sangat berperan besar dalam mempengaruhi keberhasilan niat hijrah kita. Meski akidah kita kuat tapi jika lingkungan dan orang di sekitar kita nggak mendukung niat kita. Maka, lambat laun niat kita buat tobat dikhawatirkan hanya akan menjadi sebatas niat doang. Bahkan, bisa saja niat itu luntur tak berbekas. Maka dari itu, carilah lingkungan dan teman yang mampu mendukung niat hijrahmu.
Ketiga, sistem tata aturan. Sebab sistem dan tata aturan, terutama aturan hidup sangat berpengaruh terhadap keadaan tata kehidupan masyarakat. Yang berdampak pada taat dan abainya masyarakat terhadap aturan Ilahi. Jika aturan yang di terapkan di tengah-tengah kita tak lagi memperdulikan halal-haram, semua serba bebas dan tak mengenal aturan. Maka, semakin beratlah ujian yang harus kita hadapi untuk merealisasikan keinginan kita dalam berhijrah.
Jadi, kesimpulannya adalah ketika kita ingin berhijrah dengan istiqomah, maka yang harus kita lakukan pertama kali adalah memperdalam akidah, dengan cara senantiasa belajar Islam. Selanjutnya, kita harus mencari teman atau orang disekitar yang bisa mendukung hijrah kita dan yang terakhir, apabila jika kita berada dalam lingkungan yang buruk maka kita harus meninggalkan lingkungan itu menuju linggkungan yang lebih baik. So, Berhijrah? Siapa takut!. Kalau bukan sekarang kapan lagi, mau jadi laki-laki sejati ya harus Hijrah. mau jadi perempuan yang dirindukan Sang Pencipta ya...harus Hijrah. Hijrah untuk menjadi Karyawan Tuhan.....
ayo....berhijrah......
No comments:
Post a Comment